Pada penerapan
kurikulum 2013 di sekolah, guru harus menggunakan pendekatan scientific (pendekatan
ilmiah) karena dengan pendekatan ini hasil belajar peserta didik lebih efektif dibandingkan
dengan pendekatan tradisional. Pendekatan scientific ini disebut juga pendekatan
5M, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan menyajikan (mempublikasikan).
Ada tiga model pembelajaran yang digunakan dalam metode pendekatan scientific,
yaitu:
a. Discovery Learning (penemuan)
b. Project Based Learning
(Pembelajaran berbasis proyek)
c. Problem Based Learning
(Pembelajaran berbasis masalah).
Proses
pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan scientific akan menyentuh tiga
ranah, yaitu:
1. Pengetahuan (kognitif)
Pada
ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu apa”.
2. Sikap (afektif)
Pada
ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
didik “tahu mengapa”.
3. Keterampilan (psikomotor).
Pada ranah keterampilan
menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu
bagaimana”.
Dengan proses
pembelajaran yang demikian, maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta
didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Jadi, dengan adanya pendekatan
scientific ini peserta didik dapat berpikir kritis, logis, sistematis dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, serta mengaplikasikan
materi pembelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan ilmiah,
antara lain:
1. Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
(meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek
secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Metode
mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik.
Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode
observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang
dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
2. Menanya
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk
meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada
saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta
didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya,
ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan
pembelajar yang baik.
3. Menalar
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan
pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa
guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam
banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran
adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang
dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
4. Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik,
peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi
atau substansi yang sesuai. Pada bidang studi matematika, misalnya,peserta
didik harus memahami konsep-konsep matematika dan kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk
mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode
ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya
sehari-hari. Aplikasi metode eksperimen atau mencoba ini dimaksudkan untuk
mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
5. Menyajikan
Hasil tugas yang telah dikerjakan bersama-sama secara
kolaboratif dapat disajikan dalam bentuk laporan tertulis dan dapat dijadikan
sebagai salah satu bahan untuk portofolio kelompok dan atau individu. Yang
sebelumnya di konsultasikan terlebih dulu kepada guru. Pada tahapan ini
kendatipun tugas dikerjakan secara berkelompok, tetapi sebaiknya hasil
pencatatan dilakukan oleh masing-masing individu. Sehingga portofolio yang di
masukkan ke dalam file atau Map peserta didik terisi dari hasil pekerjaannya
sendiri secara individu.