Dalam pembelajaran matematika selama ini, dunia nyata
hanya dijadikan tempat mengaplikasikan konsep. Siswa mengalami kesulitan
matematika di kelas. Akibatnya, siswa kurang menghayati atau memahami
konsep-konsep matematika, dan siswa juga mengalami kesulitan untuk
mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pendekatan PMRI,
pembelajaran matematika lebih memusatkan kegiatan belajar pada siswa dan
lingkungan serta bahan ajar yang disusun sedemikian sehingga siswa lebih aktif
mengkonstruksi atau membangun sendiri pengetahuan yang akan diperolehnya.
Dari hasil PISA 2009 menunjukkan bahwa hampir siswa
Indonesia hanya mampu memahami matematika dan ilmu pengetahuan sampai tingkat
3, sedangkan negara-negara lain dapat mencapai tingkat 5 dan 6, karena
bahan-bahan dan proses belajar mahasiswa Indonesia di sekolah berbeda dengan
negara-negara maju (OECD), dan dari hasil TIMSS matematika kelas 8 bahwa lebih
dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai tingkat menengah sementara hampir
50% siswa Taiwan mampu mencapai tingkat tinggi dan maju. Dengan informasi ini,
materi yang diajarkan di Indonesia tidak sama dengan bahan yang dievaluasi
dengan menggunakan standar internasional.
Hal inilah yang menjadi tantangan bagi Indonesia. Untuk itu diperlukan semacam upaya
inovasi pembelajaran sehingga pembelajaran matematika dapat berlangsung
semenarik mungkin dan menjadikan siswa memahami materi yang diajarkan
seutuhnya. Salah satu pembelajaran yang dapat digunakan adalah model
pembelajaran realistik, dimana guru mengajak peserta didik untuk berhadapan
dengan hal hal yang bersifat real atau nyata dalam menyelesaikan persoalan-persoalan
yang ada pada matematika dan melatih siswa menyusun sendiri matematika
formalnya.
PMRI merupakan Inovasi pembelajaran di Indonesia,
dimana PMRI lebih fokus pada aktivitas siswa, penggunaan konteks, penggunaan
model, saling terjalin di antara helai (integrated), interaktivitas dan
kontribusi siswa, serta penggunaan ICT sehingga dapat menciptakan matematika agar lebih
menarik, lebih relevan dan bermakna terhadap kehidupan.
No comments:
Post a Comment